Minggu, 16 November 2014

Mengenal Java

,


Hujan gerimis di malam hari. Jam dinding sudah menunjukan arah pukul 21.49 WIB. Dan Alhamdulillah udah bisa santai, mengistirahatkan badan sehabis acara tadi siang yang bener-bener melelahkan. Hooaammmp.. Waktunya tidur......

Ver: Oi oi Kled, jangan tidur dulu dong. Mending kita belajar kek, 10 – 20 menitan aja.

Kled: Ah Ver, sebenernya aku capek banget pengen istirahat. Tapi berhubung kamu semangat banget buat belajarnya, yaudah deh. Kita mau belajar apa nih enaknya?

Ver: Belajar apa ya?? Emm.. Aku sih pengennya kita mulai belajar bahasa pemrograman. Dan kalo bisa sih yang berbasis desktop gitu.

Kled: Eee klo gitu kita belajar bahasa pemrograman Java aja, gimana?

Ver: Ohh boleh tuh. Tapi kenapa harus Java? Kan bahasa pemrograman yang berbasis desktop itu banyak, ada Delphi, Visual Basic, Perl, Phyton, dll.

Kled: Emang bener apa kata mu. Bahasa pemrograman yang berbasis desktop itu bukan Cuma Java aja. Tapi kenapa coba aku pilihnya Java?

Ver: Mungkin karna dia yang paling bisa ngertiin kamu, perhatian dan baik ke kamu...

Kled: -___-“ Kamu jawabnya yang agak serius dikit napa.. Gini ceritanya. Tapi sebelumnya, aku akan ceritain dulu ke kamu legenda asal muasal Java, masa pertumbuhannya, dan kenapa sekarang dia bisa gentayangan di mana-mana!!

Ver: What the.....

Kled: Pada jaman dahulu, tepatnya pada tahun 1992. Sebuah perusahaan yang bernama “The Green Project” telah berhasil menciptakan sebuah program yang diberinama Java Oak. Nama Oak diambil dari pohon oak yang tumbuh di depan jendela ruangan kerja James Gosling. Jadi, seandainya jika saat itu pohon yang tumbuh di depan jendela ruangannya adalah pohon pisang, niscaya namanya mungkin bukan Java Oak, melainkan Java Pisang...

Proyek yang dibuat selama 18 bulan ini (dari awal tahun 1991 s.d musim panas 1992) dimotori oleh Patrick Naughton, Mike Sheridan, dan James Gosling, beserta dengan sembilan pemrogram lainnya dari Sun Microsystems. Program ini ditujukan sebagai pengendali udara terakhir sebuah peralatan dengan teknologi layar sentuh. Teknologi baru ini dinamai “*7” (Star Seven).

Saat era Star Seven berakhir, sebuah anak perusahaan Tv kabel tertarik ditambah beberapa orang dari proyek The Green Project. Lalu...

Sruuupppp... Ahhhh. Bentar nyeruput kopi dulu.

Ver: Ihhh.. Lanjutin Kled!!!!

Kled: Hihi oke oke..

Lalu...
Waktu terus berjalan, hari demi hari pun telah dilewati. Dan perusahaan Tv kabel ini pun bertambah maju. Jumlah karyawan meningkat dalam waktu singkat dari 13 menjadi 70 orang. Pada waktu ini pun ditetapkan pemakaian internet sebagai medium yang menjembatani kerja dan ide diantara mereka. Mereka menjadikan perambah (browser) Mosaic sebagai landasan awal untuk membuat perambah Java pertama yang diberi nama “Web Runner”. Pada akhirnya Web Runner berganti nama menjadi “Hot Java”.

Kehidupan terus berlanjut. Dan pada tahun 1995 (sekitar bulan Maret), untuk pertama kali kode sumber Java versi 1.0a2 dibuka. Pada saat itu nama Oak tidak dipakai untuk versi release Java karena sebuah perangkat lunak lain sudah terdaftar dengan merek dagang tersebut, sehingga diambil nama penggantinya menjadi “Java”. Nama ini diambil dari kopi murni yang digiling langsung dari biji (kopi tubruk) kesukaan Gosling sang "Bapak Java". Yang konon kopi ini berasal dari pulau Jawa. Jadi nama bahasa pemrograman Java tidak lain berasal dari kata Jawa (bahasa Inggris dari Jawa adalah Java).

Namun... Sebuah hal yang tak terduga terjadi. Sebuah perpecahan. Tiga dari pemimpin utama proyek, Eric Schmidt dan George Paolini dari Sun Microsystems bersama Marc Andreesen, membentuk Netscape.

Tahun demi tahun berlalu, Java terus berkembang. Dan pada saat ini (saat postingan ini dibuat) Java sudah mempunyai tiga edisi Java, yaitu:

  1. Java SE (Java standard edition), digunakan untuk mengembangkan aplikasi-aplikasi pada sisi client atau applet.
  2. Java EE (Java enterprise edition), digunakan untuk mengembangkan aplikasi-aplikasi pada sisi server, seperti Java servlets dan JavaServer Pages.
  3. Java ME (Java micro edition), digunakan untuk mengembangkan aplikasi-aplikasi untuk device bergerak, seperti telpon genggam/smart phone.


Begitulah kisah hidup dari Java, Ver. Penuh dengan drama dan air mata....

Ver: Umm.. Sebuah perjalanan yang sangat panjang ya, Kled. Terus alesan kamu milih Java apa tah?

Kled: KEPO deh.. Ini nih alesannya:

  • Sederhana. Bahasa pemrogramannya mirip dengan sintaks C++, namun telah diperbaiki/dikembangkan.
  • Berorientasi objek. Menjadikan program dapat dibuat secara modular/terstruktur dan dapat digunakan kembali.
  • Dapat didistribusi dengan mudah. Java dibuat untuk membuat aplikasi terdistribusi secara mudah dengan adanya libraries networking yang terintegrasi pada Java.
  • Interpreter. Programnya dijalankan menggunakan interpreter, yaitu Java Virtual Machine (JVM). Hal ini menjadikan program Java dapat dijalankan  pada platform berbeda.
  • Robust. Reliabilitas yang tinggi. Compiler pada java dapat mendeteksi error lebih teliti dibandingkan bahasa pemrograman lain. Juga mempunyai runtime-Exception handling yang berfungsi untuk membantu mengatasi error  pada program.
  • Aman. Memiliki beberap mekanisme keamanan untuk menjaga apalikasi tidak digunakan untuk merusak sistem komputer yang menjalankan aplikasi tersebut.
  • Architecture neutral. Java merupakan platform independent. Program cukup memiliki satu buah yang dapat dijalankan pada platform berbeda  dengan  Java Virtual Machine.
  • Portable. Source code maupun program Java dapat dengan mudah dibawa ke platform berbeda-beda tanpa harus dikompilasi ulang.
  • Perfomance. Performa Java dapat ditingkatkan menggunakan kompilasi Java lain seperti Inprise, Microsoft, ataupun Symantec yang menggunakan Just In Time Compilers (JIT).
  • Multithreaded. Java mempunyai kemampuan untuk membuat suatu program yang dapat melakukan beberapa pekerjaan sekaligus dan simultan.
  • Dinamis. Java didesain agar dapat dijalankan pada lingkungan yang dinamis. Perubahan pada suatu class dengan menambahkan propertis ataupun method dapat dilakukan tanpa mengganggu program yang menggunakan class tersebut.


Ver: Wahh baru tau aku. Kalo gitu bisa dibilang Java itu bahasa pemrograman basis Desktop terbaik dong, Kled?!

Kled: Kalo dibilang terbaik sih menurut aku enggak juga. Suatu bahasa pemrograman itu memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Kalo ada orang bilang Java itu bagus, sempurna, dsb, belum tentu menurut orang lain begitu. Aku pernah ketemu sama perogramer Delphi. Aku tanya gimana kesan-kesannya saat menggunakan Delphi, dan dia beranggapan kalo Delphi itu keren lah, mudah dipahami lah, lengkap lah, pokoknya dia cinta mati banget sama Delphi dan beranggapan kalo bahasa pemrograman lain itu gak sebagus Delphi. Begitupun saat aku nanya sama programer Visual Basic, dia beranggapan kalo bahasa pemrograman Visual Basic itu lebih bagus dibandingkan bahasa pemrograman lain. Jadi intinya saat kita mendalami salah satu bahasa pemrograman, baik itu Java, Delphi, Visual Basic, Perl, Phyton, atau yang lainnya. Saat kita menguasai bahasa pemrograman tersebut, mengetahui semua seluk beluknya dan aturan-aturan yang terdapat di dalamnya, kita akan beranggapan bahwa pemrograman inilah yang terbaik. Dan saat kita mencoba bahasa pemrograman lain yang tentunya mempunyai karakteristik dan aturan yang berbeda dengan bahasa pemrograman yang kita kuasai sebelumnya, kita akan merasa kesulitan dan secara otomatis akan beranggapan bahwa bahasa pemrogramannya sulit.

Ver: Ohh gitu ya Kled, paham aku sekarang. Kalo gitu ayo kita langsung belajar ngoding sekarang! :D

Kled: Haaahhhh... Sekarang??? Gak ah, udh jam dua lewat Ver, besok aku kerja. Kita lanjutin nanti aja.

Ver: Yahhh padahal aku lagi semanget-semangetnya ini. Yaudah deh gak apa-apa, tapi janji ya bakal dilanjutin!

Kled: Iye..... Aku janji :)

2 komentar:

  1. keren... pencerahannya super gan (Y)
    sangkyu :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha blog ku kedatangan Master Koding :v
      Salam programer pak ;)

      Hapus